Translate

Rabu, 29 Agustus 2012

Zalim Terhadap Manusia

Dalam sebuah hadits sahih riwayat Imam Muslim dari Abu Hurairah. Rasulullah bersabda yang artinya, "Wahai sahabatku, tahukah kamu, siapa orang muflis dari umatku?" Para sahabat menjawab, "Orang yang muflis adalah orang yang usahanya bangkrut, sehingga tidak punya apa-apa lagi."
Rasulullah bersabda, "sesungguhnya orang muflis itu adalah yang datang pada hari Kiamat kelak, lengkap dengan shalat, puasa, dan zakatnya. Tetapi ia juga telah banyak berbuat zalim (aniaya), ia telah memaki si A, menuduh si B, memakan harta si C, menumpahkan darah si D, memukul si E, mengkhianati si F. Semua ibadah dan amal shalehnya itu, pahalanya diserahkan kepada orang-orang yang telah dizaliminya, yaitu si A, si B, si C, si D, si E, si F. Maka apabila habis pahala ibadah dan amal shalehnya dan belum selesai tanggungannya, lalu dosa-dosa orang yang telah ia zalimi itu, akan dibebankan kepada dirinya, sehingga ia akan dicampakkan ke dalam neraka jahanam."

Perlu disadari, perbuatan zalim kepada orang lain itu tidak cukup hanya memohon ampun kepada Allah, lalu dosanya akan diampuni, tapi wajib baginya untuk memohon maaf kepada orang yang pernah dizalimi, dan mengembalikan haknya. Karena do'a orang-orang yang dizalimi itu tidak akan ditolak oleh Allah. Peliharalah diri kalian dari do'a orang yang tersakiti, terzalimi & teraniaya.


Hablu minallah & Hablu minannaas.

Zalim secara bahasa mengandung pengertian "aniaya/celaka" . Zalim secara istilah mengandung pengertian "berbuat aniaya/celaka terhadap diri sendiri atau orang lain dengan cara-cara bathil yang keluar dari jalur syariat Agama Islam". Disisi lain zalim bisa berarti "menempatkan sesuatu tidak sesuai dengan tempatnya".

Zalim merupakan perbuatan yang di larang oleh Allah SWT dan termasuk dari salah satu dosa-dosa besar.  Manusia yang berbuat zalim akan mendapatkan balasan di dunia dan siksa yang pedih di akhirat kelak. Sebagaimana firman Allah SWT dalam Al Qur'an Surah Asy-Syura : 42

"Sesungguhnya dosa besar itu atas orang-orang yang berbuat zalim kepada manusia dan melampaui batas di  muka bumi tanpa hak. Mereka itu mendapat azab yang pedih".

Kalau kita kumpulkan macam-macam perbuatan zalim menurut pengertian di atas, mungkin akan sangat banyak kita dapatkan perbuatan tersebut pada diri kita, ataupun pada diri saudara-saudara kita yang lainnya.

Saudaraku, maksud dan tujuan utama dari tulisan ini adalah :
1. Agar kita berhati-hati dan tidak melakukan perbuatan zalim kepada diri sendiri atau kepada siapapun.
2. Agar kita mampu memaafkan orang-orang yang telah berbuat zalim kepada kita dengan cara mendoakannya agar di berikan hidayah oleh Allah SWT.
3. Agar tercipta lingkungan rumah tangga, lingkungan kantor, ataupun lingkungan masyarakat yang damai dan harmonis.

Macam-macam perbuatan zalim secara umum adalah segala perbuatan yang mengotori hati, yaitu sombong, dengki (tidak suka terhadap kebahagian orang lain), ghibah (membicarakan keburukan orang lain), fitnah
(menuduh tanpa bukti yang kuat), adu domba (bermuka dua), dusta (bohong), ujub (bangga diri dengan merendahkan orang lain), dan lain sebagainya.

Saudaraku, kalau kita uraikan macam-macam perbuatan zalim ke dalam bentuk yang lebih khusus adalah sebagi berikut :

Lingkungan kelurga/Rumah tangga :
1. Seorang Ayah yang memberikan nafkah dari rizki yang subhat atau haram, maka menimbulkan akibat-akibat buruk terhadap istri dan anak-anaknya, yaitu ;
a. Istri dan anak-anaknya akan menjadi durhaka baik kepada suami/orang tua, dan kepada Allah SWT dan Rasulullah SAW.
b. Bersikap cuek dan tidak peduli akan ibadah kepada Allah SWT dan Agama Islam, dengan cara ringan untuk meninggal-ninggalkan solat yang lima waktu.
2. Seorang ibu yang tidak memberikan perhatian penuh dan pendidikan Agama Islam serta contoh-contoh etika/moral yang baik kepada keluarganya, maka akan menimbulkan akibat-akibat buruk terhadap suami dan anak-anaknya, yaitu ;
a. Suami akan merasa bosan dengan istrinya, maka mulailah terjadi kerenggangan dan keharmonisan hubungan suami-istri, yang kemudian sering terjadinya keributan-keributan kecil yang lama-lama menjadi besar.
b. Suami akan terbiasa berbohong kepada istrinya, yang ditandai dengan berkurangnya uang belanja istri, yang digunakan untuk berjudi atau membeli minum-minuman keras.
c. Anak-anak yang lebih senang mencari hiburan dan perhatian di luar rumahnya, sehingga sudah tidak ada filter dan kontrol lagi bagi anak-anaknya.
d. Anak-anak yang terjerembab di lingkungan yang tidak Islami, pergaulan bebas, narkotika dan lain sebaginya.

Allah SWT telah mengingatka dalam Al Qur'an bahwa setiap perbuatan yang kita lakukan akan mendapat balasan dari-Nya, sebagaimana firman-Nya dalam Qs. Al Zaljalah : 7-8

"Barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barang siapa mengerjakan kejahatan seberat zarah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula".

Juz 6 Surah An-Nisa' ayat 148 yang berbunyi:
لا یحب الله الجهر باالسوء من القول الا من ظلم وکان الله سمیعا علیما
artinya: "Allah tidak menyukai perbuatan buruk yang diucapkan secara terus terang, kecuali oleh orang yang dizalimi. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha mengetahui."
Ayat ini “melegalkan” perkataan buruk atau sumpah serapah yang dilakukan oleh orang orang yang teraniaya atau terzalimi, dan itu semua dikategorikan kedalam “doa”. Doa orang orang yang terzalimi adalah mujarab alias “tokcer” langsung didengar dan dikabulkan olehNya, sebagaimana termaktub dalam sebuah hadits, yang berbunyi:
“Hati-hatilah terhadap doa orang yang terzalimi, karena tidak ada suatu penghalang pun antara doa tersebut dan Allah.” (HR Bukhari).
Di tangan mereka, doa lebih tajam dari pedang dan lebih hebat dari pasukan bersenjata. Maka, hati-hatilah terhadap doa orang terzalimi! Karena jika sudah keluar dari mulut, ia akan berjalan menuju langit. Segera melampaui cakrawala, menembus angkasa, dan diijabahi Sang Maha kuasa.
Tetapi dalam kelanjutan ayat tersebut diatas, selanjutnya Allah menjelaskan:
ان تبدو خیرا او تخفوه او تعفو عن سوء فان الله عفو قدیرا.
Artinya: Jika kamu menyatakan sesuatu kebajikan, menyembunyikannya dan memaafkan sesuatu kesalahan orang lain, Maka sungguh Allah Maha Pemaaf, Maha Kuasa.

Agama Islam secara tegas dan jelas mengharamkan kepada umatnya untuk melakukan perbuatan zalim dimanapun dan dengan siapapun. Pada bagian ini akan dinukilkan ayat-ayat dan hadis-hadis Nabi Muhammad SAW yang berkaitan dengan Larangan Berbuat Zalim & Membantu untuk berbuat Zalim. Sebagai bentuk nasihat dan muhasabah diri agar sering-sering mengintrospeksi diri setiap saat dan setiap waktu.

Larangan Berbuat Zalim.

Sebagaimana firman Allah SWT dalam Al Qur'an Surah Ibrahim : 42-45

"Dan janganlah sekali-kali kamu (Muhammad) mengira bahwa Allah lalai dari apa yang diperbuat oleh orang-orang yang zalim. Sesungguhnya Allah memberi tangguh kepada mereka sampai pada hari yang pada waktu itu mata (mereka) terbelalak. Mereka datang bergegas-gegas memenuhi panggilan dengan mengangkat kepalanya, sedang mata mereka tidak berkedip-kedip dan hati mereka kosong. Dan berikanlah peringatan kepada manusia terhadap hari (yang pada waktu itu) datang azab kepada mereka, maka berkatalah orang-orang yang zalim: "Ya Tuhan kami beri tangguhlah kepada kami (kembalikanlah kami ke dunia) walaupun dalam waktu yang sedikit, niscaya kami akan memenuhi seruan Engkau dan akan mengikuti Rasul-rasul. (Kepada mereka di katakan): 'Bukankah kamu telah bersumpah dahulu (di dunia), bahwa sekali-kali kamu tidak akan binasa? Dan kamu telah berdiam di tempat-tempat kediaman orang-orang yang menganiaya diri mereka sendiri, dan telah nyata bagimu bagaimana Kami telah berbuat kepada mereka dan telah Kami berikan kepadamu beberapa perumpamaan" .

Kalau kita perhatikan sangat jelas apa yang di sampaikan Allah SWT dalam isi kandungan ayat Qs; Ibrahim : 42-45 di atas, yaitu ;
1. Allah SWT tidak pernah lalai atau lengah terhadap perbuatan orang-orang yang zalim.
2. Allah SWT pasti menghukum perbuatan orang-orang zalim, biarpun di dunia mereka merasa bebas se-bebas-bebasnya, tetapi di akhirat nanti mereka akan menerima balasan azab yang berat atas perbuatan mereka.
3. Kondisi/keadaan orang-orang zalim ketika hari kiamat sangat mengenaskan, yaitu mereka datang dengan bergegas-gegas memenuhi panggilan Allah, dengan mengangkat kepalanya mata mereka terbelalak tidak berkedip-kedip, tetapi hati mereka kosong karena takut.
4. Perintah Allah SWT kepada kita (orang yang beriman) untuk menyampaikan peringatan kepada manusia terhadap kebenaran datangnya hari kiamat dan kebenaran azab Allah kepada orang-orang yang zalim.
5. Sia-sialah penyesalan orang-orang zalim pada hari kiamat nanti, mereka meminta kepada Allah di kembalikan ke dunia biarpun sesaat untuk menebus kezaliman mereka selama hidup di dunia.
6. Sumpah orang-orang yang zalim ketika hidup di dunia, bahwa mereka tidak akan binasa, mereka merasa aman dan kokoh dengan pangkat, jabatan/kedudukan, harta, dan rumah mewah yang mereka miliki. Akan tetapi di hari kiamat itu semua akan binasa dan tidak mampu menyelamatkan mereka dari siksa azb api neraka-Nya Allah SWT.
7. Allah SWT telah memberikan banyak perumpamaan- perumpamaan dan contoh-contoh bahwa manusia-manusia yang zalim akan hancur dan binasa. Mari kita perhatikan Fir'aun, Namruz, Qarun mereka semua
adalah perumpamaan- perumpamaan manusia-manusia zalim yang di laknat oleh Allah di dunia sampai akhirat nanti.

Membantu Berbuat Zalim.

Melakukan perbuatan zalim adalah dosa besar, dan orang-orang yang membantu perbuatan zalim dosanya sama dengan orang yang berbuat zalim. Membantu perbuatan zalim ialah jika seseorang menjadi petunjuk jalan orang lain dalam berbuat ke-zaliman, dengan kata lain seseorang yang memberikan informasi/jalan/ cara/fasilitas kepada orang yang hendak melakukan kezaliman kepada orang lain. Perbuatan inipun
termasuk dosa besar dan mendapat balasan azab dari Allah SWT.

Mari kita simak beberapa Hadis Nabi Muhammad SAW di bawah ini :

Di riwayatkan oleh Ahmad, Abu Ya'la, dan Ibnu Hibban :

Dari Ibnu Mas'ud r.a berkata: Rasulullah SAW bersabda: "Besok akan ada pemimpin-pemimpin yang datang atau mengumpulkan rakyatnya dengan berbuat zalim dan berbohong kepada mereka, maka barang siapa ikut pada golongan mereka, membenarkan kebohongan mereka, dan menolong kezaliman mereka, maka ia bukanlah termasuk golonganku (golongan umat Nabi Muhammad) dan aku bukanlah dari golongan mereka. Dan barang siapa yang tidak ikut golongan mereka, bahkan tidak membantu kezalimannya, maka ia berarti dari golonganku dan aku pun menjadi golongannya" .

Hadis di atas mengandung beberapa penjelasan :
1. Suatu masa akan hadir di tengah-tengah kita pemimpin yang zalim, yang memiliki kegemaran berbohong kepada rakyatnya (bawahannya) .
2. Larangan untuk mengikuti pemimpin yang zalim, apakah dengan membenarkan kebohongan yang di bawanya, menolong kezalimannya dengan memberikan informasi/jalan/ cara/fasilitas yang ia miliki.
3. Golongan yang membantu/menolong orang yang melakukan kezaliman, maka bukanlah di katakan golongan umat Nabi Muhammad SAW. Dengan kata lain golongan tersebut bukan golongan Islam (tetapi golongan Munafik) biarpun KTP dan statusnya Islam.

Di riwayatkan oleh Bukhari :

Dari Anas r.a berkata: Dari Rasulullah SAW, bahwasannya beliau bersabda: "Hendaklah kamu menolong saudaramu yang menganiaya dan yang teraniaya", sahabat bertanya: "Wahai Rasulullah, (benar) aku akan menolong apabila ia dianiaya, maka bagaimana cara menolongnya apabila ia menganiaya?" . Beliau menjawab: "Engkau cegah dia dari (perbuatan) penganiayaan, maka yang demikian itulah berarti menolongnya" .

Beberapa isi kandungan hadis yang dapat kita cermati :
1. Perintah menolong saudara yang teraniaya (terzalimi), dengan cara membantu meringankan penderitaannya, baik secara materi maupun non materi.
2. Perintah menolong saudara yang menganiaya (menzalimi), dengan cara mencegahnya agar tidak berbuat aniaya. Tiga cara mencegah orang yang berbuat zalim menurut pandangan agama Islam yaitu:
a. Dengan tangan, artinya cegah dengan kekuasaan, jabatan/kedudukan/ harta yang kita miliki.
b. Dengan lisan, artinya cegah dengan nasihat-nasihat yang baik (nasihat-nasihat agama, tulisan-tulisan atau artikel-artikel agama, dan lain sebaginya).
c. Dengan hati, artinya cegah dengan doa-doa yang baik kepada Allah, agar orang yang berbuat zalim itu di berikan hidayah dan ampunan dari Allah SWT. Dan inilah selemah-lemahnya iman.

Di riwayatkan oleh Muslim dan Turmudji:

Dari Abi Hurairah r.a, Nabi SAW bersabda: "Tahukah kamu siapa yang pelit itu?", mereka (sahabat) berkata: "Ya Rasulullah, orang yang pelit menurut kami ialah orang yang tidak punya kesenangan dan uang", (kemudian) Rasulullah menjawab: "Sesungguhnya orang yang pelit dari umatku ialah orang yang datang (pada hari kiamat) membawa pahala solat, zakat, puasa dan haji. Sedang (ia) pun datang (dengan membawa dosa) karena memaki-maki orang, memukul orang, dan mengambil harta benda orang (hakhak orang), maka kebaikan-kebaikan orang (yang menzalimi) itu diambil untuk diberikan kepada orang-orang yang terzalimi. Maka tatkala kebaikan orang (yang menzalimi) itu habis, sedang hutang (kezalimannya) belum terbayarkan, maka diambilkan kajahatan-kejahatan dari mereka (yang terzalimi) untuk di berikan kepadanya (yang menzalimi), kemudian ia (yang menzalimi) dilemparkan kedalam neraka."

Hadis ini menjelaskan akan kerugian orang yang berbuat zalim kepada orang lain, yaitu :
1. Orang zalim dikatakan sebagai orang yang "pelit".
2. Di hari kiamat nanti (hari di hitungnya segala amal perbuatan), seluruh amal kebaikan orang yang menzalimi akan di berikan kepada orang-orang yang telah terzalimi.
3. Dan segala dosa-dosa orang yang terzalimi akan diberikan kepada orang yang menzalimi.
4. Orang-orang yang zalim akan dilemparkan ke dalam neraka.

Sebagai penutup dari uraian singkat ini, marilah kita pandai-pandai memanfatkan segala ni'mat yang telah di berikan oleh Allah kepada kita untuk meningkatkan ketaatan kepada-Nya. Rapatkan dan kuatkanlah barisan ukhuwah islamiah diantara kita, dan jauhkan segala sifat-sifat buruk yang masih bersemayam di hati kita. Masih ada kesempatan dan waktu untuk bertaubat mohon ampunan dari Allah SWT atas segala dosa-dosa yang kita lakukan kepada-Nya dan kepada sesama saudara kita. Jika terdapat kekurangan, mohon ditambahkan. Terima kasih, semoga bermanfaat dan dapat kita renungkan, Amin.

Senin, 09 Juli 2012

Pero Te Extraño (Andrea Bocelli)

Spanish

Te extraño
Como se extrañan las noches sin estrellas
Como se extrañan las mañanas bellas
No estar contigo, por Dios que me hace daño
Te extraño
Cuando camino, cuando lloro, cuando río
Cuando el sol brilla, cuando hace mucho frío
Porque te siento como algo muy mío
Te extraño
Como los árboles extrañan el otoño
En esas noches que no concilio el sueño
No te imaginas amor, cómo te extraño
Te extraño
En cada paso que siento solitario
Cada momento que estoy viviendo a diario
Estoy muriendo amor porque te extraño
Te extraño
Cuando la aurora comienza a dar colores
Con tus virtudes, con todos tus errores
Por lo que quieras no sé, pero te extraño
Te extraño, te extraño.

English

I miss you
I miss you the way starless nights are missed. The way beautiful mornings are missed
Oh God, how it hurts, not being with you
I miss you
When I walk, when I cry, when I laugh,
when the sun's shining, when it's very cold
Because I feel you as something so mine
I miss you
I miss you the way trees miss the Fall.
On those nights when I can't fall asleep,
you can't imagine my love, how I miss you
I miss you
With every step I take that I feel alone
In every moment, every day of my life,
I'm dying because I miss you.
I miss you
when dawn brings its colors, (this one is very hard to translate)
with your virtues and your faults,
Why, I don't know, but I miss you.
I miss you.
I miss you.


What the romantic song!

Minggu, 08 Juli 2012

MENGENAL ALLAH DENGAN ASMAA-UL HUSNAA اسماء الله الحسنى

AL-ASMAUL-HUSNA (Nama-nama Allah Yang Indah)

"(yaitu) orang-orang yang beriman dan tenang tenteram hati mereka dengan "zikrullah". Ketahuilah dengan "zikrullah" itu, tenang tenteramlah hati manusia."Surah Ar-Ra'd, ayat 28"
The Most Beautiful 99 Asmaul Husna – Allah SWT memilik nama-nama paling indah yang berjumlah 99 yang dikenal dengan sebutan Asmaul Husna. Asmaul husna atau nama-nama terindah Allah SWT ini dapat kita gunakan sebagai cara untuk mengingat Allah akan kebesaran, keagungan dan kemuliannya dalam setiap dzikir dan doa kita.

Rasulullah bersabda “Sesungguhnya hati itu berkarat sebagaimana besi berkarat. Cara membersihkannya adalah dengan mengingat Allah [zikrullah]“
Anjuran untuk berdoa menggunakan Asmaul Husna pun telah tercermin dalam firman Allah SWT dalam surat Al-A’rof ayat 180 yang berbunyi :
 
180. Hanya milik Allah asmaa-ul husna [585], maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaa-ul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya [586]. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan. Al-A'raf Ayat : 180

[585] Maksudnya: nama-nama yang agung yang sesuai dengan sifat-sifat Allah.

[586] Maksudnya: janganlah dihiraukan orang-orang yang menyembah Allah dengan nama-nama yang tidak sesuai dengan sifat-sifat dan keagungan Allah, atau dengan memakai asmaa-ul husna, tetapi dengan maksud menodai nama Allah atau mempergunakan asmaa-ul husna untuk nama-nama selain Allah. 

Saya sengaja membuat tulisan ini untuk mempermudah saya mengingat nama-nama mulia dan kebesaran Allah SWT, agar dalam setiap doa dan munajat kepada-Nya, saya dapat menyapanya dengan nama-nama yang baik lagi mulia. Insya Allah, Allah maha mendengar lagi maha mengetahui.

“Karena itu ingatlah kepadaKu, niscaya Aku akan ingat kepadamu.. [Al-Baqarah : 152] 
“Maka apabila kamu telah selesai shalat, ingatlah Allah di waktu berdiri,duduk dan di kala berbaring.” [An-Nisa:103]
“Katakanlah olehmu, “Serulah Allah atau serulah Ar-Rahman. Dengan nama yang mana saja kalian seru, Dia mempunyai Al-Asmaul Husna (nama-nama yang terbaik).. [Al-Isra : 110]


The Most Beautiful 99 Asmaul Husna :
No. Nama Arab Indonesia Inggris
1
Allah
الله
The God
2
Ar Rahman
الرحمن Yang Memiliki Mutlak sifat Pengasih The All Beneficent
3
Ar Rahiim
الرحيم Yang Memiliki Mutlak sifat Penyayang The Most Merciful
4
Al Malik
الملك Yang Memiliki Mutlak sifat Merajai/Memerintah The King, The Sovereign
5
Al Quddus
القدوس Yang Memiliki Mutlak sifat Suci The Most Holy
6
As Salaam
السلام Yang Memiliki Mutlak sifat Memberi Kesejahteraan Peace and Blessing
7
Al Mu`min
المؤمن Yang Memiliki Mutlak sifat Memberi Keamanan The Guarantor
8
Al Muhaimin
المهيمن Yang Memiliki Mutlak sifat Pemelihara The Guardian, the Preserver
9
Al `Aziiz
العزيز Yang Memiliki Mutlak Kegagahan The Almighty, the Self Sufficient
10
Al Jabbar
الجبار Yang Memiliki Mutlak sifat Perkasa The Powerful, the Irresistible
11
Al Mutakabbir
المتكبر Yang Memiliki Mutlak sifat Megah, Yang Memiliki Kebesaran The Tremendous
12
Al Khaliq
الخالق Yang Memiliki Mutlak sifat Pencipta The Creator
13
Al Baari`
البارئ Yang Memiliki Mutlak sifat Yang Melepaskan (Membuat, Membentuk, Menyeimbangkan) The Maker
14
Al Mushawwir
المصور Yang Memiliki Mutlak sifat Yang Membentuk Rupa (makhluknya) The Fashioner of Forms
15
Al Ghaffaar
الغفار Yang Memiliki Mutlak sifat Pengampun The Ever Forgiving
16
Al Qahhaar
القهار Yang Memiliki Mutlak sifat Memaksa The All Compelling Subduer
17
Al Wahhaab
الوهاب Yang Memiliki Mutlak sifat Pemberi Karunia The Bestower
18
Ar Razzaaq
الرزاق Yang Memiliki Mutlak sifat Pemberi Rejeki The Ever Providing
19
Al Fattaah
الفتاح Yang Memiliki Mutlak sifat Pembuka Rahmat The Opener, the Victory Giver
20
Al `Aliim
العليم Yang Memiliki Mutlak sifat Mengetahui (Memiliki Ilmu) The All Knowing, the Omniscient
21
Al Qaabidh
القابض Yang Memiliki Mutlak sifat Yang Menyempitkan (makhluknya) The Restrainer, the Straightener
22
Al Baasith
الباسط Yang Memiliki Mutlak sifat Yang Melapangkan (makhluknya) The Expander, the Munificent
23
Al Khaafidh
الخافض Yang Memiliki Mutlak sifat Yang Merendahkan (makhluknya) The Abaser
24
Ar Raafi`
الرافع Yang Memiliki Mutlak sifat Yang Meninggikan (makhluknya) The Exalter
25
Al Mu`izz
المعز Yang Memiliki Mutlak sifat Yang Memuliakan (makhluknya) The Giver of Honor
26
Al Mudzil
المذل Yang Memiliki Mutlak sifat Yang Menghinakan (makhluknya) The Giver of Dishonor
27
Al Samii`
السميع Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Mendengar The All Hearing
28
Al Bashiir
البصير Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Melihat The All Seeing
29
Al Hakam
الحكم Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Menetapkan The Judge, the Arbitrator
30
Al `Adl
العدل Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Adil The Utterly Just
31
Al Lathiif
اللطيف Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Lembut The Subtly Kind
32
Al Khabiir
الخبير Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Mengetahui Rahasia The All Aware
33
Al Haliim
الحليم Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Penyantun The Forbearing, the Indulgent
34
Al `Azhiim
العظيم Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Agung The Magnificent, the Infinite
35
Al Ghafuur
الغفور Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Pengampun The All Forgiving
36
As Syakuur
الشكور Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Pembalas Budi (Menghargai) The Grateful
37
Al `Aliy
العلى Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Tinggi The Sublimely Exalted
38
Al Kabiir
الكبير Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Besar The Great
39
Al Hafizh
الحفيظ Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Menjaga The Preserver
40
Al Muqiit
المقيت Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Pemberi Kecukupan The Nourisher
41
Al Hasiib
الحسيب Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Membuat Perhitungan The Reckoner
42
Al Jaliil
الجليل Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Mulia The Majestic
43
Al Kariim
الكريم Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Pemurah The Bountiful, the Generous
44
Ar Raqiib
الرقيب Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Mengawasi The Watchful
45
Al Mujiib
المجيب Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Mengabulkan The Responsive, the Answerer
46
Al Waasi`
الواسع Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Luas The Vast, the All Encompassing
47
Al Hakiim
الحكيم Yang Memiliki Mutlak sifat Maka Bijaksana The Wise
48
Al Waduud
الودود Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Pencinta The Loving, the Kind One
49
Al Majiid
المجيد Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Mulia The All Glorious
50
Al Baa`its
الباعث Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Membangkitkan The Raiser of the Dead
51
As Syahiid
الشهيد Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Menyaksikan The Witness
52
Al Haqq
الحق Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Benar The Truth, the Real
53
Al Wakiil
الوكيل Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Memelihara The Trustee, the Dependable
54
Al Qawiyyu
القوى Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Kuat The Strong
55
Al Matiin
المتين Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Kokoh The Firm, the Steadfast
56
Al Waliyy
الولى Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Melindungi The Protecting Friend, Patron, and Helper
57
Al Hamiid
الحميد Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Terpuji The All Praiseworthy
58
Al Mushii
المحصى Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Mengkalkulasi The Accounter, the Numberer of All
59
Al Mubdi`
المبدئ Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Memulai The Producer, Originator, and Initiator of all
60
Al Mu`iid
المعيد Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Mengembalikan Kehidupan The Reinstater Who Brings Back All
61
Al Muhyii
المحيى Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Menghidupkan The Giver of Life
62
Al Mumiitu
المميت Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Mematikan The Bringer of Death, the Destroyer
63
Al Hayyu
الحي Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Hidup The Ever Living
64
Al Qayyuum
القيوم Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Mandiri The Self Subsisting Sustainer of All
65
Al Waajid
الواجد Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Penemu The Perceiver, the Finder, the Unfailing
66
Al Maajid
الماجد Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Mulia The Illustrious, the Magnificent
67
Al Wahiid
الواحد Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Esa The One, the All Inclusive, the Indivisible
68
As Shamad
الصمد Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Dibutuhkan, Tempat Meminta The Self Sufficient, the Impregnable, the Eternally Besought of All, the Everlasting
69
Al Qaadir
القادر Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Menentukan, Maha Menyeimbangkan The All Able
70
Al Muqtadir
المقتدر Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Berkuasa The All Determiner, the Dominant
71
Al Muqaddim
المقدم Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Mendahulukan The Expediter, He who brings forward
72
Al Mu`akkhir
المؤخر Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Mengakhirkan The Delayer, He who puts far away
73
Al Awwal
الأول Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Awal The First
74
Al Aakhir
الأخر Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Akhir The Last
75
Az Zhaahir
الظاهر Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Nyata The Manifest; the All Victorious
76
Al Baathin
الباطن Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Ghaib The Hidden; the All Encompassing
77
Al Waali
الوالي Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Memerintah The Patron
78
Al Muta`aalii
المتعالي Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Tinggi The Self Exalted
79
Al Barri
البر Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Penderma The Most Kind and Righteous
80
At Tawwaab
التواب Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Penerima Tobat The Ever Returning, Ever Relenting
81
Al Muntaqim
المنتقم Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Penyiksa The Avenger
82
Al Afuww
العفو Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Pemaaf The Pardoner, the Effacer of Sins
83
Ar Ra`uuf
الرؤوف Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Pengasih The Compassionate, the All Pitying
84
Malikul Mulk
مالك الملك Yang Memiliki Mutlak sifat Penguasa Kerajaan (Semesta) The Owner of All Sovereignty
85
Dzul Jalaali Wal Ikraam
ذو الجلال و الإكرام Yang Memiliki Mutlak sifat Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan The Lord of Majesty and Generosity
86
Al Muqsith
المقسط Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Adil The Equitable, the Requiter
87
Al Jamii`
الجامع Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Mengumpulkan The Gatherer, the Unifier
88
Al Ghaniyy
الغنى Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Berkecukupan The All Rich, the Independent
89
Al Mughnii
المغنى Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Memberi Kekayaan The Enricher, the Emancipator
90
Al Maani
المانع Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Mencegah The Withholder, the Shielder, the Defender
91
Ad Dhaar
الضار Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Memberi Derita The Distressor, the Harmer
92
An Nafii`
النافع Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Memberi Manfaat The Propitious, the Benefactor
93
An Nuur
النور Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Bercahaya (Menerangi, Memberi Cahaya) The Light
94
Al Haadii
الهادئ Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Pemberi Petunjuk The Guide
95
Al Baadii
البديع Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Pencipta Incomparable, the Originator
96
Al Baaqii
الباقي Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Kekal The Ever Enduring and Immutable
97
Al Waarits
الوارث Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Pewaris The Heir, the Inheritor of All
98
Ar Rasyiid
الرشيد Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Pandai The Guide, Infallible Teacher, and Knower
99
As Shabuur
الصبور Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Sabar The Patient, the Timeless
Mudah-mudahan dengan mengenal 99 beautiful name of Allah (Asmaul Husna) kita semakin dekat dan semakin mencintai Allah  SWT lebih dari segala-galanya. Dan itulah tujuan Akhir dari hidup kita, Amin. 


60. Dan Tuhanmu berfirman: "Berdo'alah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku [1327] akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina". Al-Mu'min Ayat : 60

[1327] Yang dimaksud dengan menyembah-Ku di sini ialah berdo'a kepada-Ku.
Sesungguhnya Allah mempunyai 99 nama, barang siapa memelihara-Nya (membaca setiap hari) maka ia pasti masuk Surga. (Hadits Riwayat Turmudzi Juz 5 halaman 193 No hadits 3575)

Subhana Allah *_*







Are you interest to memorize it? let's begin..